Sama halnya seperti tulisan sebelumnya, tulisan berikut ini juga membahas tentang fenomena Ekonomi Kelembagaan di kehidupan sehari – hari. Namun bedanya kali ini fenomena ini dilakukan oleh suatu lembaga bukan pribadi.
Fenomena tersebut justru ditimbulkan dari tidak adanya
lahan yang mampu menampung volume kendaraan yang parkir di Malang serta semakin
menurunnya tingkat keamanan di Malang. Volume kendaraan tersebut juga
dipengaruhi oleh datangnya mahasiswa dari berbagai daerah yang kuliah di
Malang.
Sebagai contohnya, yaitu fenomena pada sistem parkir di
Universitas Brawijaya. Di UB memang menyediakan fasilitas area parkir bagi
civitas akademia dan mahasiswanya. Namun yang berbeda kali ini, sitem parkir di
UB tidak menggunakan sistem membayar seperti parkir di tempat lainnya. UB tidak
menarik biaya atas itu, padahal area parkir di UB merupakan area parkir
Universitas terluas di Malang. Sudah bisa dibayangkan berapa banyaknya
keuntunggan yang bisa diperoleh UB dari adanya tarif parkir tersebut. Sebagai
sarana barang publik di lingkungan Universitas, parkiran di lingkungan UB
menjadi gratis walupun bisa saja dikenakan tarif dalam pelaksanaannya.
Sejalan dengan pemikiran Ekonomi Kelembagaan yang juga
memikirkan faktor nonekonomi, misalnya sosial. Parkir di UB juga merupakan
contoh nyata adanya fenomena Ekonomi Kelembagaan di kehidupan sehari – hari yang
dilakukan oleh lembaga atau Universitas.
Komentar
Posting Komentar